Bismillahirahmanirrahim...
Saya mewakili unit ICC UniKL MICET mengucapkan Selamat Hari Raya AidilFitri, Maaf Zahir dan Batin buat seluruh pengunjung teratak blog ICC ini. Semoga lebaran kali ini memberikan seribu makna. Sedih pilu di hati untuk melepaskan ramadhan yang ku kasihi, ya ALLAH pertemukanlah kami dengan ramadhan pada tahun hadapan. Tahniah buat kalian yang berjaya mendapatkan segulung ijazah bernilai taqwa hasil Universiti Ramadhan. Ya ALLAH, semoga kita menjadi lebih baik. Sesungguhnya ramadhan kali ini banyak ujian yang tertimpa ke atas diri namun saya meyakini tulisan takdir ALLAH adalah yang terbaik. Sering melafazkan doa di ramadhan ini iaitu 'Ya ALLAH, jadikanlah kehendakMU sebagai kehendakku', Ameen =). Indahnya jiwa manusia yang bersifat qanaah, kerana tidak perlu berpenat lelah untuk mengejar dunia yang sementara. Teringat pesanan seorang ustazah, dunia ibarat sebelah sayap nyamuk sahaja, maka untuk apa mengejar dunia yang sia sia.
Sedang diri ini asyik melakukan kerja2 seharian,terfikir pula mgapa agaknya diadakan Hari Raya Aidilfitri? adakah utk berseronok semata-mata? atau utk melepaskn penat lelah setelah sebulan berpuasa? atau saja utk mnggayakn baju baru? mengapa agaknya?
lamunan aku dikejutkn dgn pertanyaan bonda..."mengapa termenung? letih berpuasa?" aku membalasnya dgn dgn senyuman lalu bertanyakn pertanyaan yg bermain difikiranku kpd bonda...Alhamdulillah...semua persoalan telah terungkai dgn kemas...
kata bonda,Hari Raya Aidilfitri adalah hari kemenangan besar yang mengembalikan manusia pada fitrahnya (kesuciannya) dimana jiwa kembali bersih karena dibasuh dengan ibadah, fitrah dan saling memaafkan serta rezeki yang kita miliki telah dicuci pula dengan zakat.Kembali kepada kesucian artinya dengan merayakan Aidilfitri ini kita mendeklarasikan kesucian kita dari berbagai dosa sebagai buah dari ibadah sepanjang bulan Ramadan. Pada Aidilfitri inilah, manusia yang taat pada takdir Allah SWT meyakini tibanya kembali fitrah diri yang kerap diimajinasikan dengan ungkapan kala itu seperti terlahir kembali. Dan, bila kita bersedia menerima fitrah yang ada di hari besar ini serta menerjemahkan dengan pikiran dan bahasa sederhana, Aidilfitri merupakan momentum bagi manusia untuk langkah awal menuju kehidupan lebih baik.
Kembali kepada fitrah berarti kembali kepada jati diri sebagai hamba Allah SWT yang muslim, hamba Allah SWT yang memakmurkan kehidupan, hamba Allah SWT yang tidak egois dan tidak arogan. Jadi, jika seorang muslim selama sebulan berpuasa, solat tarawih, baca Al-Quran, solat di masjid. Namun, setelah selesai bulan puasa kita tidak solat, memusuhi masjid, memusuhi Al-Quran. Ya.... dia justru lari dari fitrahnya, puasanya tidak bererti bagi dirinya. Sebaliknya jika selama bulan Ramadhan kita sudah soleh secara pribadi, soleh secara sosial, memakmurkan masjid, bersilaturahim dengan banyak orang, maka dia berada dalam keadaan yang sesuai dengan fitrah. Jika dia berAidilfitri, maka dia akan kembali kepada fitrahnya dengan menguatkan komitmen-komitmen itu sehingga setelah bulan Ramadhan pun akan semakin cinta dengan masjid, cinta dengan Al-Quran, akan tetap bersilaturahim. Hal inilah yang akan menjadikan Islam sebagai sumber keselamatan bagi kehidupan.
Di hari Idul Fitri, jiwa kita akan merasa tenang dan tenteram karena dosa-dosa kita kepada Allah SWT telah diampuni, berkat puasa Ramadhan yang telah kita lakukan kareana dorongan iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan kerana iman dan mengharapkan pahala, niscaya diampunkan baginya apa yang telah lalu dari dosanya”.
Sesudah solat Aidilfitri nanti kita akan meminta maaf kepada keluarga, kaum kerabat dan family, teman, tetangga dan kenalan kita dari kejahatan, kesalahan serta perbuatan dzalim yang pernah kita lakukan terhadap mereka, agar jiwa kita benar-benar terbebas dari dosa kepada Allah SWT dan kesalahan kepada sesama manusia. Dan dengan demikian kita akan dapat merasakan kebahagiaan yang sejati. Dalam surat Al-Imran ayat 112 Allah, SWT telah berfirman: “Mereka itu akan ditimpa kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka itu menyambung tali hubungan baik dengan Allah SWT dan tali hubungan baik dengan sesama manusia”.
Allah SWT menciptakan segala sesuatu pasti ada kelebihan atau hikmah yang boleh diambil oleh hamba-Nya, begitu juga dengan Aidilfitri. Banyak sgt hikmah yang dapat kita peroleh baik yang kita sedar kerana terlihat manfaatnya langsung pada diri kita maupun yang tidak kita sedar krana mungkin memang kita terlalu lemah untuk melihat hikmah dari berbagai peristiwa.
Hikmah pertama adalah penyadaran hakikat diri sebagai hamba Allah. "Dan tak Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku." (QS. Adz-Dzaariyat ayat 56). Itulah sesungguhnya makna sebenarnya atas tugas kita di dunia ini. Dengan memahami hal tersebut, diharapkan kita tidak lepas dari pengawasan Allah SWT. Jalan untuk meretas batin kita agar selalu merasa terikat dengan Allah SWT adalah dengan bertakwa kepada-Nya. Aidilfitri juga merupakan salah satu saranan takwa yang bisa membawa kita kepada hakikat penghambaan. Aidilfitri seperti ‘alarm’ dalam rangka untuk mengingatkan jati diri kita. Selain itu aidilfitri mengembalikan kesadaran pemahaman kita kepada berbagai cobaan yang terasa berat saat bulan Ramadhan yang lalu.
Hikmah kedua adalah menjadikan Aidilfitrii sarana untuk mengeratkan kembali hubungan kita dengan Allah SWT dan manusia. Selama setahun mungkin kita telah melakukan begitu banyak kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Nah, salah satu hikmah aidilfitri ialah menghadirkan moment saling memaafkan kesalahan yang telah kita perbuat terutama kepada kedua orang tua kita selama ini yang telah membesarkan kita, kemudian kepada keluarga terdekat kita yang mungkin saja sering kita acuhkan dan juga kepada teman-teman yang bergaul dengan kita baik di lingkungan rumah, sekolah atau di tempat yang sangat jauh.
Terakhir, sebagai seorang hamba, hikmah Idul Fitri lainnya ialah membawa kita untuk semakin dekat kepada Allah SWT. Ingatkah kamu saat seorang hamba berbuat dosa maka ada empat bukti kecintaan Allah SWT pada kita. Pertama, rezeki kita tetap mengalir meski dosa kita bertumpuk. Kedua, nikmat sehat yang tetap dianugerahkan-Nya. Ketiga, Allah SWT tidak segera menyiksa hamba-Nya saat itu juga dan keempat, Allah SWT tidak membeberkan aib atau dosa kita.
semoga apa yang dikongsikan ini dapat dijadikan panduan utk kita semua...Aidilfitri bukanlah utk berseronok semata-mata.Semoga Hari Raya Aidilfitri ini menjadi titik permulaan utk kite berubah...InsyaAllah...
Alhamdulillah...dapat juga saya share bersama pengunjung teratak ICC ini...akhir kata,Saya sekali lg mengucapkan Selamt Hari Raya Aidilfitri,Maaf Zahir Batin ats kekurangan di teretak ICC ini....
Assalamualaikum...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan